PUPR Kota Palangka Raya Selidiki Penyebab Ambruknya SDN 14

Palangka Raya – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, sedang menyelidiki penyebab bangunan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Palangka yang ambruk dua hari lalu.

Kepala Dinas PUPR Palangka Raya Arbert Tombak melalui Kabid Pembangunan Permukiman Arif Fathuddin di Palangka Raya, Selasa, mengatakan penyelidikan itu melibatkan tim ahli yang terdiri dari akademisi, konsultan dan tenaga ahli konstruksi.

“Tim inilah yang nantinya menyelidiki penyebab pasti ambruknya bangunan SDN 14 Palangka itu,” tambahnya.

Arif mengatakan, dari hasil kajian sementara, ambruknya sejumlah bangunan SD yang berbahan bangunan kayu itu karena faktor alam, dalam hal ini banjir.

“Jika kita melihat secara kasat mata penyebabnya karena terjadi pergeseran konstruksi akibat banjir. Apalagi dalam tahun ini wilayah itu sering banjir dan arusnya cukup deras. Meski demikian, penyelidikan lebih dalam masih dilakukan,” katanya.

Dia menambahkan, setelah hasil kajian itu selesai, PUPR akan memberikan rekomendasi penanganan lebih lanjut, apakah bangunan itu bisa digunakan atau tidak.

“Sementara ini gedung tidak bisa digunakan karena khawatir menjadi masalah. Kita perlu antisipasi gedung lainnya juga mengalami masalah, sehingga lebih baik tidak digunakan dulu,” katanya.

Sementara itu, sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan SD Rachmad Winarso menerangkan, bangunan SD yang roboh itu dibangun pada 2016.

“Anggaran itu bersumber dari pemerintah pusat program revitalisasi dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar,” katanya.

Bangunan yang ambruk itu terdiri dari tiga ruang kelas dan satu kamar kecil (WC). Bangunan SD berbahan kayu itu didirikan di daerah rawa sehingga bagian bawah bangunan berupa tongkat kayu.

“Sehingga bagian bangunan sekolah ini rawan banjir. Bahkan jika banjir besar, ruangan sekolah bisa banjir. Meski ada musibah, namun tidak sampai mengganggu kegiatan sekolah karena saat ini pembelajaran masih dilaksanakan secara daring,” kata Rachmad.

Pihaknya pun menunggu hasil penyelidikan berbagai pihak terkait untuk penanganan bangunan sekolah yang ambruk itu.(Ant)